Di sebuah danau, tinggalah berbagai jenis ikan. Mulai dari ikan yang kecil sampai ikan yang besar. Ikan-ikan di danau itu hidup dengan rukun. Ada tiga ikan yang bersahabat dengan karib, yaitu ikan Mas, Ikan Mujair dan Ikan lele. Karena terkenal dengan persahabatannya, mereka bertiga sering dipanggil tiga serangkai oleh ikan-ikan lain di danau itu.
Ikan mas adalah ikan yang paling dihormati oleh ikan-ikan yang lain di danau, karena mempunyai kulit yang paling menarik. Bersahabat dengan ikan Mas yang terkenal, membuat ikan Mujair dan Ikan Lele turut mendapat keuntungan, mereka berdua juga dihormati oleh ikan-ikan yang lain di danau itu.
Alasan ikan mujair bersahabat dengan ikan mas bukan supaya dihormati ikan-ikan, tetapi merupakan persahabatan yang tulus. Ikan lele mempunyai alasan yang lain. Dia senang bersahabat dengan Ikan Mas, supaya dapat memperoleh keuntungan dengan dihormati dan disegani oleh ikan-ikan yang lain di danau itu.
Pada suatu hari, ketiga sahabat ini sedang bermain-main di dekat permukaan danau. Mereka bertiga bermain kucing-kucingan. Ikan Mas bersembunyi kemudian Ikan Lele dan Ikan mujair yang mencari. Mereka bergantian melakukan hal itu.
Kini giliran Ikan Mujair yang bersembunyi, kemudian Ikan Mas dan Ikan Lele yang mencari. Ikan Mujair terkenal pintar kalau bersembunyi, dia memilih tempat-tempat yang tidak terpikirkan oleh dua sahabatnya itu.
“Mujair...... Mujair....... Dimana Kamu.....” Teriak Ikan Mas.
“Pasti dia dia disekitar sini. Tidak mungkin dia bersembunyi jauh.” Kata ikan lele kepada ikan Mas. Ikan Mas dan Ikan Lele kemudian terus mencari. Tetapi ikan Mujair tidak kunjung didapat. Akhirnya mereka berdua menyerah.
“Mujair... dimana kamu..... kami sudah menyerah... kamu yang menang.....”
“heheheheheh...... payah kalian berdua... tidak ada bakat jadi detektif.” kata ikan mujair dalam hati sambil keluar dari tempat persembunyiannya. Ternyata ikan mujair bersembunyi di antara bunga teratai di atas danau, jadi sulit terlihat oleh ikan mas dan ikan lele. Ikan Mujair yang berada di permukaan danau kemudian berenang perlahan menuju kepada kedua sahabatnya di air yang agak dalam.
“Hey lele, apa itu di belakang ikan Mujair?” tanya Ikan mas kepada Ikan Lele
“kelihatannya jaring nelayan” jawab ikan lele.
“Gawat....... ayo lari.. jangan sampai kita juga kena.” Teriak ikan Lele
“Tapi Ikan Mujair bagaimana? Dia akan tertangkap.” Ujar Ikan Mas.
“Ah... kalau situasi begini pikir saja keselamatan masing-masing.” Jawab Ikan lele sambil lari.
Ikan Mas bukan seperti ikan Lele. Dia merasa harus menolong ikan mujair karena merupakan sahabatnya. Ikan mas lalu berenang cepat ke arah ikan Mujair. Tetapi sayang sekali jaring nelayan itu berhasil menangkap ikan mujair sekaligus dengan sahabatnya ikan Mas.
Ikan lele yang kabur setelah meninggalkan dua sahabatnya kemudian menyebarkan cerita bohong kepada ikan-ikan yang lain. dia bercerita bagaimana dia berusaha menolong ikan mas dan ikan mujair dengan mencoba menggigit jaring, tetapi karena jaring terlalu kuat akhirnya dia tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena cerita ini, ikan lele dianggap sebagai ikan pemberani oleh ikan-ikan yang lain. Ikan lele merasa senang karena hal ini. Kini dia tidak memerlukan lagi kehadiran Ikan Mas sebagai sahabatnya, supaya dapat dihormati oleh ikan-ikan yang lain.
Bagaimana nasib ikan Mas dan Ikan Mujair? Ternyata setelah ditangkap mereka dimasukan di sebuah kotak yang diisi air. Setelah itu mereka dipindahkan disebuah aquarium bersama beberapa jenis ikan yang lain.
“Mujair.... gawat.... kita mungkin akan segera digoreng dan menjadi hidangan sarapan dari manusia-manusia ini.” Kata ikan mas kepada ikan mujair dengan perasaan takut.
“Ia... mungkin saja... tapi aku merasa kecewa dengan Ikan Lele, ternyata dia tidak tulus bersahabat dengan kita. Dia tidak ikut membantu ketika aku dalam kesulitan.” Kata ikan mujair dengan sedih.
“kamu betul Mujair, aku rasa Lele mau bersahabat dengan kita karena aku adalah ikan yang terkenal di antara ikan-ikan yang lain.” jawab ikan Mas.
Tiba-tiba sebuah tangan dari seorang Bapak berpakaian putih menangkap ikan Mas. Ikan Mas berteriak ketakutan, sedangkan ikan mujair sahabatnya berteriak histeris.
“Selamat Tinggal Mujair..... “ teriak ikan mas pasrah
Ikan Mas kemudian di letakan disebuah alat yang mempunyai angka-angka. Rupanya alat itu adalah timbangan. Setelah beberapa saat diatas alat itu, ikan mas dikembalikan lagi ke aquarium. Hal tersebut juga terjadi kepada ikan mujair dan ikan-ikan yang lain di aquarium itu.
Semua terheran-heran dengan peristiwa itu, padahal tadinya mereka semua sudah pasrah.
“mengapa kita tidak dimakan?” tanya ikan mas dalam hati.
“Baik saudara-saudara, terima kasih telah hadir dalam penelitian kita hari ini dengan Judul Perbandingan berat ikan danau dan Ikan sungai. Saudara Toni, tolong kembalikan ikan-ikan ini ke habitat mereka masing-masing.” Kata seorang Bapak kepada seorang yang lain di ruangan tersebut. Ternyata Ikan Mas dan Ikan Mujair menjadi Objek penelitian dari beberapa ilmuan perikanan. Ikan Mas dan Ikan Mujair kemudian kembali dilepaskan di danau tempat mereka berasal.
Betapa gembira hati dari ikan Mas dan Ikan Mujair, sambil bersiul-siul mereka berdua berenang kembali ke tempat mereka berasal. Seluruh ikan-ikan langsung menyambut dengan sukacita kedatangan kedua ikan ini.
Tetapi perasaan ikan lele tidak turut bahagia. “Pastilah Ikan Mujair dan Ikan Mas menceritakan hal yang sebenarnya kepada ikan-ikan yang lain.” kata Ikan Lele dalam hati.
“Lebih baik aku pergi saja dari sini. Aku akan mencari tempat lain di danau ini untuk dijadikan tempat tinggal.” Ikan Lele kemudian mulai berenang kesana kemari di danau itu untuk mencari tempat tinggal lain. setelah beberapa saat berenang Ikan Lele merasa lapar. Saat dia melihat ada seekor cacing yang tampaknya lezat di dekat permukaan Danau, langsung saja Ikan Lele melahapnya. Tapi malang benar nasib Ikan Lele, ternyata itu adalah umpan dari seorang Nelayan yang sedang memancing. Ikan Lele kemudian ditangkap dan dijadikan hidangan makan malam.
Ikan Mas dan Ikan Mujair kemudian menceritakan akan pengalaman mereka mulai dari saat ditangkap sampai dilepaskan kembali. Semua ikan kemudian tahu akan tabiat ikan lele yang sebenarnya.
Belut yang merupakan Pemimpin Ikan di danau itu kemudian memberikan nasihat kepada seluruh ikan yang lain. “Dari kisah Ikan Mas, Ikan Lele dan Ikan Mujair, kita semua harus mengambil hikmahnya. Pertama jangan bermain ke tempat-tempat yang berbahaya. Kedua pilihlah sahabat dengan sebaik-baiknya, jangan memilih sahabat yang mau bersahabat Cuma karena ada maunya.”
Semua ikan mengangguk-angguk setuju dengan nasihat ini. Mulai dari saat itu persahabatan ikan Mas dan Ikan Mujair kian dekat. Karena persahabatan mereka berdua adalah persahabatan yang sejati.
Alasan ikan mujair bersahabat dengan ikan mas bukan supaya dihormati ikan-ikan, tetapi merupakan persahabatan yang tulus. Ikan lele mempunyai alasan yang lain. Dia senang bersahabat dengan Ikan Mas, supaya dapat memperoleh keuntungan dengan dihormati dan disegani oleh ikan-ikan yang lain di danau itu.
Pada suatu hari, ketiga sahabat ini sedang bermain-main di dekat permukaan danau. Mereka bertiga bermain kucing-kucingan. Ikan Mas bersembunyi kemudian Ikan Lele dan Ikan mujair yang mencari. Mereka bergantian melakukan hal itu.
Kini giliran Ikan Mujair yang bersembunyi, kemudian Ikan Mas dan Ikan Lele yang mencari. Ikan Mujair terkenal pintar kalau bersembunyi, dia memilih tempat-tempat yang tidak terpikirkan oleh dua sahabatnya itu.
“Mujair...... Mujair....... Dimana Kamu.....” Teriak Ikan Mas.
“Pasti dia dia disekitar sini. Tidak mungkin dia bersembunyi jauh.” Kata ikan lele kepada ikan Mas. Ikan Mas dan Ikan Lele kemudian terus mencari. Tetapi ikan Mujair tidak kunjung didapat. Akhirnya mereka berdua menyerah.
“Mujair... dimana kamu..... kami sudah menyerah... kamu yang menang.....”
“heheheheheh...... payah kalian berdua... tidak ada bakat jadi detektif.” kata ikan mujair dalam hati sambil keluar dari tempat persembunyiannya. Ternyata ikan mujair bersembunyi di antara bunga teratai di atas danau, jadi sulit terlihat oleh ikan mas dan ikan lele. Ikan Mujair yang berada di permukaan danau kemudian berenang perlahan menuju kepada kedua sahabatnya di air yang agak dalam.
“Hey lele, apa itu di belakang ikan Mujair?” tanya Ikan mas kepada Ikan Lele
“kelihatannya jaring nelayan” jawab ikan lele.
“Gawat....... ayo lari.. jangan sampai kita juga kena.” Teriak ikan Lele
“Tapi Ikan Mujair bagaimana? Dia akan tertangkap.” Ujar Ikan Mas.
“Ah... kalau situasi begini pikir saja keselamatan masing-masing.” Jawab Ikan lele sambil lari.
Ikan Mas bukan seperti ikan Lele. Dia merasa harus menolong ikan mujair karena merupakan sahabatnya. Ikan mas lalu berenang cepat ke arah ikan Mujair. Tetapi sayang sekali jaring nelayan itu berhasil menangkap ikan mujair sekaligus dengan sahabatnya ikan Mas.
Ikan lele yang kabur setelah meninggalkan dua sahabatnya kemudian menyebarkan cerita bohong kepada ikan-ikan yang lain. dia bercerita bagaimana dia berusaha menolong ikan mas dan ikan mujair dengan mencoba menggigit jaring, tetapi karena jaring terlalu kuat akhirnya dia tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena cerita ini, ikan lele dianggap sebagai ikan pemberani oleh ikan-ikan yang lain. Ikan lele merasa senang karena hal ini. Kini dia tidak memerlukan lagi kehadiran Ikan Mas sebagai sahabatnya, supaya dapat dihormati oleh ikan-ikan yang lain.
Bagaimana nasib ikan Mas dan Ikan Mujair? Ternyata setelah ditangkap mereka dimasukan di sebuah kotak yang diisi air. Setelah itu mereka dipindahkan disebuah aquarium bersama beberapa jenis ikan yang lain.
“Mujair.... gawat.... kita mungkin akan segera digoreng dan menjadi hidangan sarapan dari manusia-manusia ini.” Kata ikan mas kepada ikan mujair dengan perasaan takut.
“Ia... mungkin saja... tapi aku merasa kecewa dengan Ikan Lele, ternyata dia tidak tulus bersahabat dengan kita. Dia tidak ikut membantu ketika aku dalam kesulitan.” Kata ikan mujair dengan sedih.
“kamu betul Mujair, aku rasa Lele mau bersahabat dengan kita karena aku adalah ikan yang terkenal di antara ikan-ikan yang lain.” jawab ikan Mas.
Tiba-tiba sebuah tangan dari seorang Bapak berpakaian putih menangkap ikan Mas. Ikan Mas berteriak ketakutan, sedangkan ikan mujair sahabatnya berteriak histeris.
“Selamat Tinggal Mujair..... “ teriak ikan mas pasrah
Ikan Mas kemudian di letakan disebuah alat yang mempunyai angka-angka. Rupanya alat itu adalah timbangan. Setelah beberapa saat diatas alat itu, ikan mas dikembalikan lagi ke aquarium. Hal tersebut juga terjadi kepada ikan mujair dan ikan-ikan yang lain di aquarium itu.
Semua terheran-heran dengan peristiwa itu, padahal tadinya mereka semua sudah pasrah.
“mengapa kita tidak dimakan?” tanya ikan mas dalam hati.
“Baik saudara-saudara, terima kasih telah hadir dalam penelitian kita hari ini dengan Judul Perbandingan berat ikan danau dan Ikan sungai. Saudara Toni, tolong kembalikan ikan-ikan ini ke habitat mereka masing-masing.” Kata seorang Bapak kepada seorang yang lain di ruangan tersebut. Ternyata Ikan Mas dan Ikan Mujair menjadi Objek penelitian dari beberapa ilmuan perikanan. Ikan Mas dan Ikan Mujair kemudian kembali dilepaskan di danau tempat mereka berasal.
Betapa gembira hati dari ikan Mas dan Ikan Mujair, sambil bersiul-siul mereka berdua berenang kembali ke tempat mereka berasal. Seluruh ikan-ikan langsung menyambut dengan sukacita kedatangan kedua ikan ini.
Tetapi perasaan ikan lele tidak turut bahagia. “Pastilah Ikan Mujair dan Ikan Mas menceritakan hal yang sebenarnya kepada ikan-ikan yang lain.” kata Ikan Lele dalam hati.
“Lebih baik aku pergi saja dari sini. Aku akan mencari tempat lain di danau ini untuk dijadikan tempat tinggal.” Ikan Lele kemudian mulai berenang kesana kemari di danau itu untuk mencari tempat tinggal lain. setelah beberapa saat berenang Ikan Lele merasa lapar. Saat dia melihat ada seekor cacing yang tampaknya lezat di dekat permukaan Danau, langsung saja Ikan Lele melahapnya. Tapi malang benar nasib Ikan Lele, ternyata itu adalah umpan dari seorang Nelayan yang sedang memancing. Ikan Lele kemudian ditangkap dan dijadikan hidangan makan malam.
Ikan Mas dan Ikan Mujair kemudian menceritakan akan pengalaman mereka mulai dari saat ditangkap sampai dilepaskan kembali. Semua ikan kemudian tahu akan tabiat ikan lele yang sebenarnya.
Belut yang merupakan Pemimpin Ikan di danau itu kemudian memberikan nasihat kepada seluruh ikan yang lain. “Dari kisah Ikan Mas, Ikan Lele dan Ikan Mujair, kita semua harus mengambil hikmahnya. Pertama jangan bermain ke tempat-tempat yang berbahaya. Kedua pilihlah sahabat dengan sebaik-baiknya, jangan memilih sahabat yang mau bersahabat Cuma karena ada maunya.”
Semua ikan mengangguk-angguk setuju dengan nasihat ini. Mulai dari saat itu persahabatan ikan Mas dan Ikan Mujair kian dekat. Karena persahabatan mereka berdua adalah persahabatan yang sejati.
No comments: