Pemadaman listrik terus terjadi di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Dalam 4 bulan terakhir, warga harus terus menerus menerima kenyataan listrik dipadamkan bergiliran dengan durasi pemadaman yang cukup lama.
"Kemarin saja padamnya dari sore sampai shubuh, belum lama menyala, sudah padam lagi sampai sekarang," keluh Tommy Arnoldus (31), salah seorang warga di pusat kota Manado, Minggu (26/10/2014) sore.
Dia mengatakan PLN telah melakukan pembohongan kepada warga dengan pernyataan beberapa waktu sebelumnya, jika krisis listrik akan berakhir pada awal bulan Oktober ini.
"Nyatanya, malah lebih banyak padamnya daripada nyalanya. Dulu padam hanya 2-3 jam, sekarang malah sampai 12 jam sekali padam setiap hari," tandasnya.
General Manager PLN Suluttenggo, Santoso Januwarsono mengatakan penyebab terjadinya pemadaman dikarenakan 2 mesin di PLTU Lahendong tidak bisa beroperasi karena adanya pekerjaan pemasangan pipa uap milik Pertamina. Kondisi ini menyebabkan terjadi defisit daya yang cukup besar.
"Lahendong 3-4 itu off, biasanya Lahendong bisa menyuplay listrik hingga 80 MW, kini turun hingga 30 MW. Jadi ada kekurangan 50 MW, cukup besar," terangnya.
Janu, panggilan akrabnya mengatakan kemarau juga sangat mempengaruhi uap yang dihasilkan untuk Lahendong 1-2 menjadi berkurang jauh, karena pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi kemarau panjang seperti tahun ini.
"Ini di luar dugaan dan prediksi kami sehingga defisit daya menjadi lebih besar. Apalagi unit 1 PLTU Amurang juga dalam masa pemeliharaan," jelasnya.
Menurutnya, listrik sudah bisa normal kembali dalam 3-4 hari kedepan setelah pekerjaan pemasangan pipa Pertamina ke mesin PLTU Lahendong itu selesai, sehingga uap bisa dialirkan lagi. Pekerjaan itu katanya sempat ditinjau anggota DPR, belum lama ini.
"Mudah-mudahan awal bulan November listrik sudah bagus lagi karena unit 3 dan 4 PLTU Lahendong sudah bisa di gunakan.
No comments: